Percakapan Singkat Yang Mengandung Pesan Moral
JumpaBerita – Percakapan singkat yang mengandung pesan moral. Dalam kehidupan sehari-hari sering kita temui percakapan singkat tetapi tanpa kita sadari memiliki makna yang mendalam. Apabila kita merenungkan kembali percakapan singkat tersebut, semuanya dapat dijadikan sebagai masukan bagi kita sendiri.
Disini Admin akan berbagi beberapa percakapan singkat yang mengandung pesan moral yang dirangkum dari berbagai sumber. Langsung saja sebagai berikut :
- Ada dua grup wisatawan yang bertamasya ke salah satu pulau ternama di Indonesia. Kondisi jalan setelah mendekati tempat tujuan tergolong sangat buruk dan banyak lubang. Salah satu pemandu wisata berulang kali menyampaikan ke turis bahwa keadaan jalannya tidak terawat dan rusak parah. Sementara pemandu kedua berbicara dengan nada puitis kepada turisnya. Jalan yang kita lalui ini merupakan jalan protokol ternama di Indonesia yang bernama jalan “pasir putih” (contoh saja yah guys) yang mempesona.
Pesan Moral : Meskipun keadaannya sama, tetapi pola pikir yang berbeda akan menciptakan sikap yang berbeda pula. Pikiran merupakan suatu hal yang menakjubkan, bagaimana cara anda berpikir, keputusan berada di tangan anda.
Baca Juga : Cegah Penyebaran Corona Dengan Cara Unik
- Seorang istri sedang memasak di dapur. Sang suami yang berada di sampingnya mengoceh terus, “Minyaknya terlalu banyak, ikannya cepat dibalik. Hati-hati agak pelan! Apinya terlalu besar.” Sang istri spontan menjawab, “Saya sangat ngerti bagaimana cara memasak sayur.” Kemudian suami menjawab dengan tenang, “Saya hanya ingin dirimu mengerti bagaimana perasaan saya ketika sedang mengemudi mobil, kamu yang duduk disamping mengoceh tiada henti.”
Pesan Moral : Dalam menyikapi sebuah masalah, belajarlah untuk memposisikan diri anda di posisi orang lain.
- Sebuah gembok berukuran jumbo dan sangat kuat tergantung di sebuah gerbang besar, sebatang tongkat besi walaupun sudah menghabiskan tenaga besar tetap tidak bisa membukanya. Kuncinya datang, kunci yang kurus ceking itu memasuki lubang kunci, cukup diputar dengan ringan saja gembok jumbo yang kokoh itu sudah terbuka.
Pesan Moral : Hati setiap manusia persis sama seperti gembok jumbo yang sedang terkunci. Meskipun anda memakai batang besi yang besar pun tidak akan sanggup membukanya. Namun dengan memberikan perhatian, anda bisa menjelma menjadi sebuah anak kunci yang halus, masuk ke dalam sanubari seseorang.
Baca Juga : Cepat Tapi Tetap Memuaskan
- Seorang pria memesan sebuah kue tart untuk acara ulang tahun istrinya di sebuah toko kue. Seorang gadis manis yang melayani pria tersebut bertanya “Apa yang mau ditulis pada kue tart ini pak?”. Sang pria berpikir sejenak, kemudian berkata tulis saja “Sayang, kamu tidak bertambah tua, di bagian atas. Kemudian sambung dengan, sayang kamu hanya bertambah cantik, di bagian bawah. Keesokan harinya sang pria kembali ke toko kue untuk mengambil pesanannya. Setelah sampai di rumah pria tersebut dengan girang memberikan kue tart tersebut kepada istri tercinta di hadapan tamu-tamu yang lain. Namun ketika kue tersebut dibuka di depan istrinya dan para tamu undangan, mata pria tersebut terbelalak dan sangat kaget sewaktu membaca tulisan di atas kue tart itu. Isi tulisan tersebut “SAYANG KAMU TIDAK BERTAMBAH TUA DI BAGIAN ATAS. SAYANG KAMU HANYA BERTAMBAH CANTIK DI BAGIAN BAWAH.”
Pesan Moral : Ketika memberikan instruksi kepada orang lain harus jelas dan mudah di mengerti, akibatnya akan menjadi fatal jika terjadi kesalahpahaman.
Baca Juga : Manfaat Jahe Merah Bagi Kesehatan Tubuh
- Setelah makan malam, suami dan putranya menuju ruang tengah menonton televisi. Sementara sang istri beserta putrinya bergerak ke dapur mencuci piring, gelas, mangkuk dan wadah-wadah lainnya. Sekitar 15 menit kemudian tiba-tiba terdengar suara piring pecah dari arah dapur, kemudian sunyi senyap. Sang putra yang duduk disamping bapaknya pun memandang ke arah bapaknya dan menyeletuk pasti ibu yang memecahkan piring. Sang ayah pun terheran sejenak, kemudian bertanya ke putranya. Bagaimana kamu bisa tahu ibu yang memecahkan piring? Putranya menjawab dengan tenang, karena tidak terdengar ibu memarahi orang.
Pesan Moral : Semua orang sudah terbiasa menggunakan standar yang berbeda melihat diri sendiri dan memandang orang lain. Sering kali kita memperlakukan diri sendiri dengan penuh toleran dan menuntut orang lain dengan serius.
